Surabaya — Politeknik Ketenagakerjaan, menggelar Rapat Koordinasi Jejaring Politeknik Ketenagakerjaan di Surabaya pada tanggal 31 Mei – 02 Juni 2021. Rapat membahas peningkatakn pendidikan vokasi maupun kejuruan diharapkan menghasilkan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industry.
Acara ini juga dibuka oleh Sekjen Kemnaker Bapak Anwar Sanusi, PhD dan dihadiri oleh Hj. Hindun Anisah, MA selaku Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Achmad Yunus selaku Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja BUMN, Sunarya SE, MM mewakili Kepala Disnaker Provinsi Jawa timur, Ahmad Irfan, AMTrU, MM Direktur Human Capital PT Aerofood Indonesia.
Sebagai penyelenggara pendidikan vokasi harus mampu memberikan kontribusi melalui lulusan kompeten, kritis dan solutif, untuk menghadapi tantangan maupun peluang yang ada. Dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan berkualitas serta solutif.
Pada kesempatan ini, Politeknik Ketenagakerjaan melakukan penandatanganan MoU dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) dan Konfederasi Serikat Pekerja BUMN Bapak. Dengan melakukan MoU Polteknaker bekerja sama dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) dan Konfederasi Serikat Pekerja BUMN diharapkan mampu membuka peluang, kolaborasi ini sangat terintegerasi antara pemerintah dengan dunia usaha dan dunia industri dapat berjalan dengan baik.
Bila penempatan lulusan Polteknaker dapat diserap melalui jejaring GNIK yang merupakan wadah bagi para profesional dan praktisi industri yang mempunyai reputasi tinggi, dengan demikian, dibutuhkan komitmen dan konsistensi bersama.
Kegiatan seperti ini menjadi penting untuk dilakukan dikarenakan Perguruan Tinggi memiliki peranan penting dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten. Oleh karenanya, sangat diharapkan agar Polteknaker harus meningkatkan jejaring kerja sama dengan industri yang relevan dengan 3 program studinya. Membangun jejaring antara perguruan tinggi dan dunia industri dibutuhkan untuk mendekatkan SDM nya yang dihasilkan agar relevan dengan kebutuhan industrinya.
Oleh karena itu Polteknaker harus terus melakukan upaya agar ada link and match dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Saat ini angka perbandingan miss match terbilang tinggi. Selain itu, Polteknaker harus melakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah under qualification yakni, lulusan perguruan tinggi masih berada di bawah standar kompetensi.
Dikutip dari Plt Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Elviandi Rusdi, S.E., M.Hum, Ph.D. “Kami juga mengharapkan seluruh stakeholders yang hadir pada acara Rakor Jejaring ini agar dapat bersinergis dengan Polteknaker, hal ini dalam upaya mewujudkan SDM Unggul Polteknaker yang siap bersaing dalam kompetisi global”.
Perguruan Tinggi vokasi ini telah mempunyai keunggulan karena standar pembelajaran telah sesuai dengan Standar Nasional Dikti (SN DIKTI) dan kurikulumnya sudah menyesuaikan dengan Standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (SKKNI).
Dalam kesempatan Rakor Jejaring Politeknik Ketenagakerjaan ini dibahas sejumlah persoalan, antara lain, seluruh stakeholder yang hadir pada Rakor ini kiranya dapat membantu Polteknaker dalam mengembangkan kurikulum agar adanya link and match dengan Dunia Usaha Dunia Industri.
“Kepada para HR Manager agar kiranya dapat membantu pada mahasiswa di Polteknaker dalam pemagangan di dunia industri. Sehingga setelah mahasiswa nantinya telah magang, tentunya mereka memperoleh keunggulan dan siap bersaing di pasar kerja”.
Sedangkan kepada Pemerintah Provinsi Jatim, Asosisi, praktisi dan Industri-industri kiranya juga dapat membantu Polteknaker dalam penempatan alumni nantinya, kami yakin dengan proses pembelajaran yang selama ini dilakukan tentunya dapat membantu memajukan dunia industr
Kerjasama Polteknaker Bersama GNIK dan Konfederasi Serikat Pekerja BUMN melalui kegiatan ini, akan membawa dampak positif terhadap Polteknaker dalam membangun jejaring dan berkolaborasi dengan dunia usaha dunia industri.
Sebagai Perguruan Tinggi vokasi, Polteknaker harus mampu mewujudkan super link and match dengan dunia usaha dan industri, serta mampu menangani masalah relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Ada 4 hal yang harus menjadi pedoman dasar dalam rangka akselerasi Polteknaker dalam mewujudkan prinsip super link and match.
- Pengembangan kurikulum pendidikan yang disusun dengan mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat.
- Peningkatan sarana dan prasarana sarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan penelitian di bidang industri.
- Meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang harus bisa bersaing di dunia kerja. Selain itu perlu adanya fleksibilitas tenaga pengajar yang sewaktu-waktu dapat ditugaskan bekerja di bidang industri.
- Perbaikan program pendidikan yang mengarah pada kebutuhan industri dengan tujuan terciptanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan industri.
Politeknik Ketenagakerjaan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri harus terus ditingkatkan sebagai implementasi dari paradigma pendidikan yang bergerak dari supply-driven ke demand-driven. Rakor Jejaring Politeknik Ketenagakerjaan ini diharapkan akan menghasilkan banyak perubahan dalam pengembangan kurikulum dan silabus di Politeknik Ketenagakerjaan sehingga dapat sinergis dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Pentingnya Polteknaker bersinergi dengan dunia usaha dan dunia industri dalam menghadapi tantangan dan peluang menyambut revolusi industri yang terus berkembang, merupakan kunci keberhasilan investasi SDM dalam dunia usaha dan dunia industri. Semakin tinggi partisipasi dunia usaha dan dunia industri, maka akan semakin tumbuh tingkat keberhasilan investasi SDM yang berhasil.
Manfaat dengan adanya kerja sama antara pihak dunia usaha dan dunia industri dengan polteknaker sebagai lembaga pendidikan vokasi akan memperkuat capaian pembelajaran kurikulum dan pengembangan sarana atau infrasturuktur pada Program Pendidikan Vokasi. Bagi dunia usaha dan dunia industri memperoleh SDM yang memiliki kompetensi dan siap kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi pada pengembangan perusahaan/industri.
Polteknaker sebagai lembaga program Pendidikan Vokasi adalah salah satu pendidikan tinggi yang menekankan pengembangan kemampuan mahasiswa yang mumpuni dengan sertifikasi kompetensi yang didapatkan selama masa perkuliahannya. Tujuan sertifikasi adalah menciptakan kesesuaian antara capaian atau output kurikulum dengan kompetensi berdasarkan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Selain itu, memungkinkan inovasi yang lebih maju dalam layanan kerjasama dengan menitikberatkan pada output dan outcome yang diharapkan dari suatu lembaga pendidikan. Mempertajam iklim kompetisi di sektor kerja sama, sehingga menghasilkan efisiensi dan mendorong inovasi yang lebih luas dalam penyelenggaraan layanan pendidikan.
Melalui Program Politeknik Ketenagakerjaan dengan Dunia usaha dan dunia industri diharapkan memperkuat kerjasama dengan dunia usaha dan industri itu sendiri, serta dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pengajar, yang terus beradaptasi dengan kebutuhan industri atau menciptakan peluang dunia usaha dan dunia industri. program kerja sama dengan industri ini, tidak hanya kerja sama sinegisitas saja namun dapat mencakup tujuan sosial dan ekonomi.
“Membangun Sinergitas Dunia Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Industri, Usaha dan Dunia Kerja”