POLTEKNAKER Siap Wujudkan Pendidikan Berkualitas

Jakarta (13/12) – Dalam rangka mewujudkan kegiatan pendidikan Politeknik Ketenagakerjaan (POLTEKNAKER) yang berkualitas, Politeknik Ketenagakerjaan melakukan kegiatan teknis koordinasi pendidikan tahun 2023 pada hari Rabu s.d Kamis, 13 s.d 14 Desember 2023. Kegiatan ini diselenggarakan di DoubleTree by Hilton Hotel, Jl. Pegangsaan Timur No.17 Cikini, Jakarta Pusat.

Turut dihadiri oleh para Pembantu Direktur, Kepala Subbag Umum dan Keuangan, Kepala Subbag AAKK, para Ketua Prodi, para Narasumber serta para tamu undangan. Narasumber yang hadir pada kegiatan ini antara lain Ibu Sri Roshidayati, S.Kom., M.E dan Bapak Muslikhudin, S.S.T., Ak., M.A.B. Kedua narasumber tentunya memiliki pengalaman dan ahli pada bidangnya masing-masing.

Kegiatan dibuka oleh Pembantu Direktur I Bapak Bambang Wardoyo, S.E., M.M, dalam sambutannya beliau mengucapkan rasa terima kasih sekaligus memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran dan segenap keluarga besar di Politeknik Ketenagakerjaan atas segala capaian dan kinerja yang baik sepanjang tahun 2023.  Dalam sambutannya, beliau juga berharap di perjalanan tahun 2024, seluruh jajaran dan segenap keluarga besar POLTEKNAKER dapat berbenah diri dan bercermin dengan kebeningan jiwa agar senantiasa dapat berdedikasi dan membawa solusi dengan kerja cerdas serta semangat ikhlas untuk tugas yang tuntas dan berkualitas.

Materi pertama disampaikan oleh Ibu Sri Roshidayati, S.Kom., M.E yang bertemakan Review Indikator Kinerja Kegiatan POLTEKNAKER Tahun 2023. Karena POLTEKNAKER berkaitan dengan pelayanan pendidikan tinggi, maka materi yang disampaikan adalah mengenai kondisi pendidikan tinggi saat ini.

55,43 persen angkatan kerja Indonesia masih didominasi oleh lulusan SMP kebawah. Hal tersebut sudah menggambarkan bagaimana kompetensi angkatan kerja di Indonesia. Disparitas partisipasi pendidikan dan mutu pelayanan antar wilayah masih terjadi di Indonesia. Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi di Indonesia sebesar 51,53 persen dan 19,49 persen untuk 20 persen penduduk termiskin. TPT lulusan perguruan tinggi mencapai 9,39 persen, jauh diatas rata-rata nasional. Selain itu, 2,38 persen lulusan PT tersebut masih memiliki keahlian rendah. Kualitas pengajar dan tenaga pendidik juga masih dirasakan belum baik. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar, khususnya untuk penduduk 20 persen terbawah, menjadi perhatian utama pemerintah saat ini. Pemerintah sudah meluncurkan KIP Kuliah untuk penduduk 20 persen termiskin supaya dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Selain itu, p erguruan tinggi perlu memfokuskan fungsi dari PT berdasarkan tri dharma pendidikan tinggi, seperti fokus sebagai research university, teaching university, atau vocational university.

“Pengembangan sarana dan prasarana internal serta pengembangan SDM perlu dipercepat realisasinya untuk meningkatkan kualitas pelayanan Pendidikan oleh Politeknik Ketenagakerjaan” sambung Ibu Sri.

Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Bapak Muslikhudin, S.S.T., Ak., M.A.B. Materi yang dibawakan mengenai Mekanisme Perhitungan Capaian Output Tahun 2023. Menteri Keuangan melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran sebagai salah satu instrument penganggaran berbasis kinerja untuk pelaksanaan :

1. Fungsi Akuntabilitas

Membuktikan dan mempertanggungjawabkan secara profesional kepada Pemangku Kepentingan atas penggunaan anggaran yang dikelola Kementerian/Lembaga, unit eselon I, atau satuan kerja bersangkutan.

2. Fungsi Peningkatan Kualitas

Mengukur efektivitas dan efisiensi serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan kendala atas pelaksanaan RKA K/L dalam rangka peningkatan Kinerja Anggaran dan bahan masukan penyusunan kebijakan

Harapannya “Pada akhir tahun 2023 POLTEKNAKER dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam penyerapan anggaran dengan peningkatan efisiensi dan efektifitas anggaran” ungkap Bapak  Muslikhudin di penghujung penyampaian materi.

Melalui kegiatan ini semoga seluruh jajaran dan segenap keluarga besar di Politeknik Ketenagakerjaan dapat meningkatkan sinergitas pada masing-masing unit kerja sehingga tercipta keharmonisan untuk pencapaian kualitas kinerja yang optimal.

Di akhir tahun ini mari mengevaluasi diri agar mampu menjadi solusi atas berbagai kondisi yang dihadapi dalam satu tahun ini serta mampu menjadi lebih baik, melangkah dengan benar dan pasti. (HLD)