Author name: Politeknik Ketenagakerjaan

Polteknaker Adakan Workshop Penyusunan Dokumen Penjamin Mutu

jakarta, 18 Maret 2022 – Guna mendukung pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) berkualitas, POLTEKNAKER menggelar “Workshop Penyusunan Dokumen Penjamin Mutu Politeknik Ketenagakerjaan” pada 18 sampai 19 Maret 2022, di Hotel Mercure Gatot Subroto. Kegiatan tersebut menampilkan narasumber Ir. Emma Hermawati Muhari, MT (Anggota Tim Ahli Satuan Penjaminan Mutu,) dan Keryanti,S.T.,M.T. (Koordinator Bidang Audit Mutu Internal SPM Politeknik Bandung).     Selama dua hari, para narasumber memberi pelatihan terkait penyusunan dokumen kebijakan sistem penjaminan mutu internal (SPMI), yang terdiri dari penyusunan dokumen kebijakan, dokumen manual, standar mutu, dan formulir mutu. Kebijakan SPMI merupakan dokumen tertulis yang berisi uraian secara garis besar tentang bagaimana suatu Perguruan Tinggi memahami, merancang, dan mengimplementasikan SPMI Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sehingga terwujud budaya mutu pada Perguruan Tinggi tersebut.   Kegiatan ini penting dilakukan karena penyusunan SPM merupakan salah satu syarat utama yang diperhitungkan nilainya sebagai penentu status akreditasi. Syarat-syarat lain seperti nilai rasio kecukupan jumlah dosen terhadap program studi, persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap dosen tetap, dan efektivitas pelaksanaan sistem penjaminan mutu, harus dimiliki oleh setiap institusi pendidikan. Jika salah satu syarat atau lebih tidak terpenuhi, maka POLTEKNAKER sebagai institusi pendidikan tidak akan terakreditasi.  

Polteknaker Adakan Workshop Penyusunan Dokumen Penjamin Mutu Read More »

Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Jabatan Direktur Politeknik Ketenagakerjaan

Menaker Ida Fauziyah resmi melantik Prof. Dr. Yoki Yulizar, M.Sc sebagai Direktur Politeknik Ketenakerjaan  periode 2021-2026 pada Rabu, 16 Maret 2022. Turut hadir, Sekretaris Jenderal Anwar Sanusi pada acara pelantikan, yang disaksikan oleh pejabat di Kementerian Ketenagakerjaan. Dalam sambutannya, Menaker menyampaikan agar Politeknik Ketenagakerjaan menjadi Kampus yang unggul. Beliau juga  berpesan untuk meningkatkan kinerja dan menguatkan kolaborasi guna menghadirkan layanan yang terbaik terhadap mahasiswa. Menaker berharap Direktur menjadi tombak keberhasilan dalam membangun mahasiswa untuk berinovasi, serta memastikan perguruan tinggi menghasilkan insan yang cerdas dan berkarakter

Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Jabatan Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Read More »

Rapat Koordinasi Jejaring Industri K3

Depok —  Politeknik Ketenagakerjaan menggelar  Rapat Koordinasi (Rakor) Jejaring  Industri K3 di Depok pada tanggal 21  Desember 2021. Rapat ini membahas mengenai pengenalan Polteknaker dan prodi K3 ke industri. Kegiatan ini di buka oleh Plt. Direktur Polteknaker Bapak Elviandi RS, M. Hum, Ph.D, Pembantu Direktur 1 Ida Umarul, ST., M.Si, Pembantu Direktur II Mudiana Permata Sari, S.H., M.Kn, SH., M.H, Pembantu Direktur III Faisal Riza, SH., M.H dan Bapak Pianto Chalida Putra PT Waterland Indonesia. Tujuan pelaksanaan kegiatan untuk meninggkatakan jejaring serta kerjasama dengan dunia usaha dan industri dalam bidang k3, pada kesempatan ini Polteknaker mengundang PT Waterland Indonesia.   Dikutip dari pernyataan Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Elviandi Rusdi, S.E., M.Hum, Ph.D.,”Kami juga mengharapkan pada kesempatan kali ini kita bisa menjalin kerja sama yang baik antara Politeknik Ketenagakerjaan dan PT Waterland Indonesia, supaya mahasiswa Polteknaker Program Studi D4 K3 siap untuk mengdapi dunia industri khususnya bidang K3.       Pada kesempatan ini Bapak Pianto Chalida Putra dari  PT Waterland Indonesia menyampaikan beberapa materi, salah satunya yaitu 5 syarat  ketinggian bidang k3 dunia industri.       “Membangun Sinergitas Dunia Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Industri, Usaha dan Dunia Kerja”

Rapat Koordinasi Jejaring Industri K3 Read More »

Akreditasi Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Jakarta — Akreditasi Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Politeknik Ketenagakerjaan dilaksanakan selama tiga  hari, yaitu mulai hari Senin 6 s/d 8 Desember 2021. Dalam kegiatan akreditasi tersebut dihadiri oleh Civitas Akademika Politeknki Ketenagakerjaan. Akreditasu dilaksanakan secara daring (Online). Namun demikian dengan segala fasilitas daring yang sudah dipersiapkan oleh Politeknik Ketenagakerjaan sejak lama, baik dari sisi pelayanan adminitratif dan akademik, maupun sarana penunjang pembelajaran digital lainnya seperti pelayanan perpustakaan, kemahasiswaan, hingga kegiatan laboratorium yang bisa di akses dari rumah, tampaknya menunjukkan kesiapan Politeknik Ketenagakerjaan terutama Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam menjawab tantangan pembelajaran di tengah pandemi covid-19 ini. Hadir sebagai tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi, dalam akreditasi Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) secara online adalah Prof. Dr. Drs. Pramono Hari Adi, M.S Universitas Jenderal Soedirman dan Dr. Moh Farid Najib, SE., M.Si., Politeknik Negeri Bandung. Kegaiatan akreditasi dibuka oleh sambutan, Sekjen Kemnaker Bapak Anwar Sanusi, PhD, dan PLT Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Elviandi Rusdi, S.E., M.Hum, Ph.D, sempat memberikan dukungannya pada tim akreditas secara online Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia, dan berharap proses akreditasi dapat berjalan lancar walupun harus dilakukan secara daring. “Pelaksanaan akreditas secara online yang dilaksanakan oleh Ban PT  terhadap Program Studi MSDM ini merupakan yang ketiga kali kami jalani. Dan bagi kami merupakan suatu momen yang sangat luar biasa, menguras energi dan menguras pikiran. Karena memang kami harus mempersiapkan diri dalam banyak hal, seperti yang saya lihat tim akreditas ini sampai tadi malam masih menyiapkan dokumen yang diminta oleh asesor,” jelas Kaprodi Manajemen Sumber Daya Manusia Ali Taufiq Jadi pandemi covid-19 ini telah mengubah banyak hal, termasuk juga dunia pendidikan. kita secara langsung didorong untuk mengubah pembelajaran secara digital atau daring. Dan tampaknya pembelajaran daring ini menjadi hal yang tak terelakkan seperti halnya di Politeknik Ketenagakerjaan. Sejak tahun 2018 sistem informasi telah dibangun di Politeknik Ketenagakerjaan, kemudian dikembangkan kembali tahun 2020 hingga sekarang. Pengembangan ini tidak lain adalah untuk membangun kepuasan tidak hanya untuk stakeholder tetapi juga untuk penjaminan mutu, sekaligus untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. Sehingga kita berharap bahwa yang dipotret oleh tim asesor nanti adalah potret yang sesuai dengan yang kami sampaikan, bahkan bisa lebih baik. Masukan dari tim asesor Akreditasi Politeknik Ketenagakerjaan Khususnya Program Studi MSDM agar dapat melengkapi dokumen Laporan Evaluasi Diri yang sudah di Upload. Sehingga penilaian akreditasi dapat maksimal  

Akreditasi Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Read More »

Polteknaker Mengadakan FGD Strategi Pengembangan Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi yang Unggul

Politeknik Ketenagakerjaan di bawah payung Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, terus berupaya melakukan pembenahan pada usianya yang belum genap lima tahun sejak berdiri pada 2017 lalu. Berbagai upaya dilakukan demi terciptanya satu perguruan tinggi vokasi yang sesuai dengan visi dan misi mencetak SDM unggul di bidang ketenagakerjaan yang siap di pasar global.   Hal tersebut disampaikan Plt Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Elviandi Rusdy, S.E., M.Hum., Ph.D. Dia mengatakan, Polteknaker terus melakukan pengembagan kurikulum sesuai dengan arahan Direktorat Akademik Perguruan Tinggi Vokasi. “Kami terus melakukan pembenahan review kurikulum, bersinergis dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Agar kurikulum di Polteknaker dapat super link and match dengan dunia usaha dan industri,” kata Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan pada sambutannya, di ruang Zoom Meeting, Sabtu 13 November. Dalam proses rekrutmen mahasiswa baru, ia mengatakan, rata-rata ada 3000 calon mahasiswa baru yang mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Politeknik Ketenagakerjaan. Setiap angkatan, Polteknaker menerima 90 orang mahasiswa baru. Artinya, terang Plt. Direktur Polteknaker, probabilitas minat dan kompetisi calon mahasiswa baru, 1 berbanding 30 orang. Dan para calon mahasiswa tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Polteknaker juga melibatkan wilayah daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Indonesia atau Daerah 3T. Selain mewajibkan seluruh mahasiswa mengikuti uji kompetensi, Polteknaker juga mengatur kurikulum supaya mahasiswa dapat magang, minimal satu semester baik di perusahaan swasta maupum BUMN. “Salah satu keunggulan Polteknaker, sebelum kelulusan mahasiswa, mereka telah dibekali sertifikat Toefl untuk menunjang soft skill mereka. Dan Polteknaker di bawah Kementerian Ketenagakerjaan juga punya sedikit jejaring dengan perusahaan baik skala BUMN maupun swasta. Sehingga alhamdulillah sampai dengan saat ini lulusan yang akan lulus nantinya, dari 120 orang, ada 38 orang yang sudah terserap di dunia usaha dan dunia industri baik dalam status PKWT dan status internship,” jelas Plt. Direktur Polteknaker. Dia mengatakan, bahwa Politeknik Ketenagakerjaan yakin dan optimis, setelah pandemi berakhir, upaya-upaya yang selama ini terus ditingkatkan dapat dimaksimalkan agar lulusan Polteknaker berikutnya, bisa maksimal di dunia usaha dan industri, dengan harapan dapat mengapai cita-cita menjadi Politeknik yang unggul, berdaya saing, dan berada dalam persaingan global. Pada kesempatan yang sama, Koordinator Kelompok Kelembagaan Direktorat Kelembagaan dan SDM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Drs. Sudarsono mengatakan, saat ini pendidikan vokasi memang menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. “Strategi pengembangan Politeknik Ketenagakerjaan dalam mewujudkan perguruan tinggi yang unggul tentunya tidak terlepas dari latar belakang saat ini di mana jumlah pendidikan vokasi atau jumlah mahasiswa dari pendidikan vokasi masih sangat tertinggal dari jumlah pendidikan akademik,” jelas Sudarsono. Pada awalnya, kata Sudarsono, pemerintah ingin melakukan revitalisasi dengan cara menambah Perguruan Tinggi Negeri. Tetapi setelah ditinjau ulang dari sisi penganggaran hal itu sangat berat bagi pemerintah menambah lembaga-lembaga baru. Oleh sebab itu lanjutnya lagi, Direktorat Kelembagaan dan SDM Pendidikan Tinggi Vokasi memberikan kesempatan, pembukaan program studi di luar kampus utama dengan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Sudarsono menyampaikan, Direktorat Kelembagaan dan SDM juga memiliki terobosan baru. Dalam hal peningkatan Diploma III menjadi sarjana terapan. Yang mana nantinya bisa diikuti oleh Politeknik Ketenagakerjaan dengan ketentuan minimal terakreditasi Baik Sekali. Pada FGD tersebut Dosen Politeknik Negeri Malang, Muhammad Zenurianto Dipl.Ing HTL., M.Sc juga memberikan paparannya. Ia mengingatkan kembali para peserta FGD bahwa sesuai dengan arahan Presiden, dalam rangka menyambut bonus demografi Indonesia yang paling penting dilakukan adalah percepatan SDM yang unggul 2020 sampai 2024. Mengingat saat ini, Indonesia termasuk penyuplai tenaga kerja paling besar se ASEAN. Sayangnya, tenaga kerja yang saat ini dikirim adalah tenaga kerja non ahli. Pemerintah berharap pada saat bonus demografi itu terjadi, tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri bukan hanya tenaga non ahli, tapi juga tenaga kerja ahli. “Ada lima sasaran strategis yang bisa dilakukan dan perguruan tinggi dapat ambil bagian yaitu, pendidikan karakter, pemberdayaan teknologi, Investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan derugaliasi dan debirokratisasi. Meskipun ini terlihat seperti pegawai negara yang sangat bersar di semua lini, tapi perguruan tinggi pasti bisa mangambil bagian-bagian tertentu dari kelima aspek sasaran strategis yang dicanangkan oleh pemerintah,” kata Muhammad Zenurianto. Dia mengatakan, bagaimana ke depan Politeknik Ketenagakerjaan ini bisa menciptakan atau mewujudkan cita-citanya menjadi politeknik yang unggul salah satunya yaitu link and match bahkan link and super match. “Pendidikan vokasi atau pendidikan tinggi vokasi pada umumnya diharapkan sudah bisa “menikahi” istilahnya sudah bisa bekerjasama dengan dunia industri dan dunia kerja secara erat terpadu, tidak hanya pada proses magang tetapi mulai dari penyusunan kurikulum,” tutupnya.

Polteknaker Mengadakan FGD Strategi Pengembangan Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi yang Unggul Read More »

Politeknik Ketenagakerjaan Meraih Penghargaaan Internasional (WSO)

Politeknik Ketenagakerjaan berhasil meraih penghargaaan internasional kategori pendidikan. Polteknaker meraih penghargaan dalam ajang World Safety Organization (WSO) Award 2021 yang diumumkan secara virtual pada Kamis (21/10/2021). Polteknaker mendapat penghargaan tersebut karena dinilai memiliki komitmen terhadap upaya peningkatan kesadaran perlindungan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan menghindari penyakit akibat kecelakaan kerja kepada pekerja. Atas raihan itu, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menyampaikan terima kasih kepada WSO yang telah memberikan apresiasi atas peran Poltekner dalam hal K3. Menurut Sekjen Anwar, raihan penghargaan ini merupakan hasil kerja keras bersama. “Kami bersyukur atas penghargaan yang diberikan WSO kepada Polteknaker. Ini bukti pengakuan dunia atas peran dan upaya Polteknaker dalam hal K3,” ucap Sekjen Anwar. Sekjen Anwar mengatakan bahwa menegakkan budaya K3 merupakan sebuah keharusan. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya budaya K3. Dengan begitu akan kompatibel dengan tuntutan dunia pekerjaan. “Sebagaimana sering dikatakan Bu Menteri Ida Fauziyah bahwa Indonesia harus menjadi contoh bagi negara lain dalam aspek mewujudkan Indonesia berbudaya K3,” ucapnya. Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Heri Susanto, menambahkan, sebagai lembaga pendidikan vokasi di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, Polteknaker akan terus berupaya meningkatkan peran dan fungsinya dalam melaksanakan tiga pilar pendidikan tinggi Indonesia yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam mendidik masyarakat dan dunia industri untuk terus meningkatkan budaya dan perilaku K3 dalam berbagai aspek kehidupan. “Semoga penghargaan ini dapat memotivasi kita untuk terus memberikan kontribusi positif dan mendukung Pemerintah dalam menggairahkan perekonomian nasional dalam hal K3 sebagai dampak dari pandemi COVID-19,” ucap Heri.

Politeknik Ketenagakerjaan Meraih Penghargaaan Internasional (WSO) Read More »

Polteknaker Mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Tentang Strategi Peningkatan Peringkat Akreditasi

Jakarta — Mengembangkan suatu institusi pendidikan secara bertahap dan konsisten meningkatkan mutunya secara berkelanjutan harus menjadi komitmen bagi sebuah Perguruan Tinggi. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Prof. Drs. T. Basaruddin, M.Sc., Ph.D., pada FGD yang diselenggarakan oleh Politeknik Ketenagakerjaan, Jumat 8 Oktober. FGD yang berlangsung di ruang zoom meeting dengan tema Strategi Peningkatan Peringkat Akreditasi Politeknik Bersama Profesor Basaruddin, dilaksanakan dalam rangka persiapan proses akreditasi Prodi D-III Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan Akreditasi Perguruan Tinggi (APS) di Politeknik Ketenagakerjaan. Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT mengatakan dalam menyiapkan akreditasi kampus, ia mendorong Polteknaker untuk mendesain sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan dilingkungan organisasi di Polteknaker. “Jadi tak perlu copy paste dari Perguruan Tinggi lain sehingga tidak menghilangkan karakteristik organisasi dan tipe budaya organisasinya,” kata Profesor Basaruddin. Selain itu, Profesor Basaruddin juga menyinggung pentingnya keberadaan Sistem Penjaminan Mutu Internal atau SPMI di sebuah Perguruan Tinggi terutama dalam upaya meningkatkan peringkat akreditasi. Fungsi SPMI ini, lanjut Profesor Basaruddin yaitu untuk mendeteksi apakah ada indikasi penurunan atau peningkatan mutu. “Nanti Polteknaker bisa membangun sendiri model SPMI sesuai dengan kebutuhan karena prinsip dasar dari SPMI adalah memastikan penjaminan mutu internal berjalan sesuai dengan standar atau referensi yang sudah ditetapkan,” jelas Profesor Basaruddin. Setelah adanya standar yang ditetapkan oleh institusi pendidikan, perlu adanya sistem dan prosedur atau protokol guna mengecek apakah sistem sudah berjalan dengan baik atau tidak. Jika ada indikasi penurunan mutu yang terdeteksi oleh SPMI, mestinya hal tersebut dapat dikoreksi dengan cepat, sehingga pada saat BAN-PT melakukan monitoring atau evaluasi, semuanya sudah siap. Bila perlu, penurunan mutu tadi, sudah terkoreksi sehingga tidak membutuhkan evaluasi lebih jauh. Sebaliknya, apabila terlihat ada potensi yang bisa ditunjukkan atau untuk menaikkan perinkat akreditasi, pihak kampus harusnya bisa lebih percaya diri untuk melakukan reakreditasi, sebab sudah dilakukan asessmen dari mutu internal lebih dahulu. “Mengajukan reakreditasi itu tidak coba-coba. Semua atas dasar perhitungan. Termasuk apabila ada pemantauan dari BAN PT. Pihak Perguruan Tinggi, melalui SPMI-nya sudah tahu lebih dulu,” katanya. Pada akhir FGD, Profesor Basaruddin menyampaikan bahwa politeknik yang berada di bawah lembaga Kementerian agaknya harus berbeda dengan Perguruan Tinggi lainnya. Politeknik Ketenagakerjaan harus dapat mengisi kebutuhan-kebutuhan secara spesifik sesuai yang diharapkan oleh pemerintah. Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan, Elviandi Rusdy, S.E., M.Hum., Ph.D pada sambutannya secara during mengatakan bahwa dua Prodi lainnya yang ada di Politeknik Ketenagakerjaan tepatnya yaitu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah terakreditasi Baik oleh LAMPTKes, dan Prodi Relasi Industri (RI) sudah dilakukan Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN PT. “Prodi MSDM sedang menunggu jadwal Asesmen Lapangan oleh asesor BAN-PT dan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) sedang menunggu proses dikeluarkannya SK Sementara oleh BAN PT juga,” terang Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan. Berbekal pengalaman dari Asesmen Lapangan yang lalu, lanjut Plt. Direktur Polteknaker, ada beberapa hal yang menjadi catatan. Pertama, kualifikasi dosen bergelar doktoral masih sedikit. Dan perlu dukungan anggaran serta komitmen agar para dosen di masa mendatang dapat menlanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral. Kedua, Jenjang Karir Dosen yang masih rendah serta penelitian dan publikasi dosen yang harus ditingkatan. “Beberapa upaya sudah dilakukan melalui kegiatan pelatihan penulisan jurnal, workshop penelitian dan publikasi, dan sebagainya. Namun perlu effort yang lebih bagi para dosen untuk terus meningkatkan kapasitasnya di dalam penelitian dan publikasi,” kata Plt. Direktur Polteknaker. Walau masih ada beberapa tantangan, tambah Plt. Direktur Polteknaker, namun ia berharap semua elemen di Polteknaker harus mempunyai komitmen bersama agar Polteknaker menjadi lebih baik dan maju di masa yang akan datang. “Dengan dukungan seluruh stakeholder, kami berharap SDM lulusan Polteknaker nantinya mempunyai kompetensi dan siap bersaing di pasar kerja,” harap Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan. Acara FGD tersebut dihadiri oleh seluruh pejabat struktural Politeknik Ketenagakerjaan dan seluruh sivitas akademika.

Polteknaker Mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Tentang Strategi Peningkatan Peringkat Akreditasi Read More »

Prodi Relasi Industri Politeknik Ketenagakerjaan Jalani Proses Akreditasi

Jakarta — Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melakukan visitasi akreditasi pada Program Studi (Prodi) D-IV Relasi Industri (RI) Politeknik Ketenagakerjaan, Rabu, 29 September 2021. Visitasi itu dilakukan secara during yang berlangsung selama dua hari, Rabu 29 dan Kamis 30 September 2021. Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, Ph.D yang hadir pada pembukaan assessment lapangan secara daring itu menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, visitasi daring Prodi Relasi Industri ini sangat penting dan strategis. “Akreditasi merupakan kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi,” kata Sekjen Anwar Sanusi secara daring. Sekjen Anwar Sanusi menjelaskan, Prodi Relasi Industri adalah program studi pertama dan pernah menjadi satu-satunya di Indonesia. Hal itu menjadi harapan bersama bahwa lulusannya ke depan mampu menjadi mediator, arbiter, dan konsiliator di instansi pemerintah. Pada perusahaan, lanjutnya, lulusan Prodi ini dapat menjadi SDM dalam Manajemen Hubungan Industrial dan Auditor Hubungan Industrial. Sedangkan pada Serikat Pekerja mereka bisa menjadi Pengurus dalam Serikat Pekerja, Federasi, dan Konfederasi. Tak hanya itu, lulusan dari Relasi Industri juga bisa menjadi Konsultan Hubungan Industrial. “Untuk itu sebagaimana arahan Ibu Ida Fauziyah, lulusan tersebut tentunya bakal memberikan peluang besar bagi SDM lulusan di Polteknaker untuk siap bersaing dalam menghadapi pasar kerja dan persaingan global sesuai dengan visi misinya Polteknaker,” tutup Sekjen Anwar Sanusi. Ada dua asesor BAN-PT yang hadir pada asesmen lapangan daring akreditasi Prodi Relasi Industri ini, yakni Dr. Hanif Amali Rivai, S.E., M.Si dari Universitas Andalas dan Marwansyah, S.E., M.Si dari Politeknik Negeri Bandung.

Prodi Relasi Industri Politeknik Ketenagakerjaan Jalani Proses Akreditasi Read More »

Politeknik Ketenagakerjaan Menjalin Kerjasama dengan PT Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO)

Dalam rangka membuka akses dengan dunia industri, Politeknik Ketenagakerjaan menjalin kerjasama dengan PT. Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO). MoU tersebut dilakukan secara virtual melalui zoom meeting pada Rabu, 22 September 2021. Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan, Elviandi Rusdy, S.E., M.Hum., Ph.D dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan oleh PT. Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO) karena telah bersedia berkolaborasi dengan Prodi MSDM Politeknik Ketenagakerjaan. “Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari Rakor jejaring di Surabaya. Semoga ini adalah langkah awal dalam upaya meningkatkan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkompetensi, berdaya saing, dan siap bekerja secara profesional di Politeknik Ketenagakerjaan,” kata Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan. Selain itu, lanjut Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan, Elviandi Rusdy, S.E., M.Hum., Ph.D Prodi MSDM juga membuka peluang kerjasama untuk melakukan penelitian dan kajian terkait industri serta kerjasama dengan dua prodi lainnya di Politeknik Ketenagakerjaan.   “Dan kami berharap pada bapak Kepala Divisi HRD & GA, Budi Dwi Santoso, nantinya bersedia memberikan kesempatan kepada lulusan Polteknaker untuk bisa bersaing di tempat kerja, untuk dapat membantu PT Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO),” kata Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan. Pada kesempatan yang sama, melalui zoom meeting, Kepala Divisi HRD & GA, Budi Dwi Santoso mengatakan sangat senang dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang punya spesialisasi seperti Politeknik Ketenagakerjaan. Selama ini katanya, HRD PT. SPINDO belum perah berkerjasama dengan perguruan tinggi yang sesuai dengan realisasi ketenagakerjaan. Hal tersebut cukup menyulitkan mereka dari sektor industri terkait pemenuhan tenaga profesional.   “Selama ini, untuk semua pekerja kami, membutuhkan pendidikan lanjutan sebelum menjadi SDM di perusahaan. Banyak sekali prosesnya karena mereka berasal dari berbagai macam latar belakang. Dan mereka butuh waktu lebih lama untuk bisa dipekerjakan langsung,” jalas Kepala Divisi HRD & GA, Budi Dwi Santoso. Kepala Divisi HRD & GA, Budi Dwi Santoso mengaku senang mendapatkan peserta magang dari Politeknik Ketenagakerjaan dan sempat bertemu mahasiswa Polteknaker saat sedang melangsungkan magang tersebut. “Saya melihat dari personil Polteknaker punya kompetensi, mereka juga mendapatkan materi perkuliahan, sehingga bisa dikembangkan di indusri, dan dalam urusan itu tidak butuh waktu lama untuk mereka bisa siap kerja,” katanya serta berharap dapat terus melanjutkan kerjasama dengan Politeknik Ketenagakerjaan. MoU tersebut turut mengundang dan dihadiri oleh seluruh sivitas akademika Politeknik Ketenagakerjaan. Dari PT Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO) dihadiri oleh Kepala Departemen Competency, Assessment,& Training, Ibu Sri kuntari.

Politeknik Ketenagakerjaan Menjalin Kerjasama dengan PT Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO) Read More »

Scroll to Top