May 2022

POLTEKNAKER Buka Penerimaan Mahasiswa Baru T.A. 2022/2023

JAKARTA (23/5) – POLTEKNAKER telah membuka Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2022/2023 secara daring bagi para lulusan SMA/MA/SMK/Sederajat mulai tanggal 23 Mei 2022. Politeknik Ketenagakerjaan atau POLTEKNAKER telah membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Ajaran 2022/2023. Tanpa batasan usia, kesempatan menjadi calon mahasiswa terbuka bagi Warga Negara Indonesia (WNI), lulusan SMA/MA/SMK/Sederajat. Pendaftaran PMB diselenggarakan tanpa dipungut biaya atau GRATIS, yang dilakukan secara daring melalui laman https://pmb.polteknaker.ac.id mulai tanggal 23 Mei s.d. 1 Juli 2022. Sebagai Perguruan Tinggi Vokasi di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan, POLTEKNAKER memberi beasiswa pendidikan 100% bagi para mahasiswa yang lulus seleksi masuk PMB 2022/2023. Dengan visi “Menjadi Politeknik Unggul untuk Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang mampu menangani bidang Ketenagakerjaan dalam Persaingan Era Global”, POLTEKNAKER menjalankan misi: Menyelenggarakan Pendidikan Vokasi di Bidang Ketenagakerjaan Melakukan Penelitian Terapan di Bidang Ketenagakerjaan Melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat di Bidang Ketenagakerjaan Menghasilkan Lulusan yang Memiliki Kompetensi di Bidang Ketenagakerjaan, Berakhlak Mulia, Mandiri, Profesional dan Berdaya Saing Mendarmabaktikan Keahlian di bidang Ketenagakerjaan dan Memperkuat Kemitraan dengan Dunia Usaha/Industri. Calon mahasiswa dapat memilih 3 (tiga) program studi sesuai peminatan, yaitu Diploma IV Relasi Industri (RI), Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Diploma III Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Ketiga Program Studi hadir sebagai solusi kebutuhan dunia kerja akan SDM yang kompeten dan profesional di Bidang Ketenagakerjaan. POLTEKNAKER mengimplementasikan kurikulum ber-Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dalam program pembelajarannya. Berbekal ilmu dan kemampuan praktis dari para pengajar yang  berdedikasi dan berpengalaman, para lulusan POLTEKNAKER akan menjadi SDM cerdas, terampil, dan mandiri, yang siap kerja di instansi pemerintah, swasta, bahkan berwirausaha. Untuk informasi lengkap terkait Pendaftaran PMB 2022/2023 kunjungi laman https://polteknaker.ac.id dan akun resmi media sosial POLTEKNAKER.

POLTEKNAKER Buka Penerimaan Mahasiswa Baru T.A. 2022/2023 Read More »

Sukses Penyelenggaraan The 2nd Employment Working Group G20 Indonesia

Yogyakarta (12/5): Mendukung Presidensi Indonesia 2022, Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan The 2nd Employment Working Group Meeting pada 10-12 Mei 2022 di Yogyakarta. Dengan mengusung tema Improving the Employment Condition to Recover Together, Kemnaker menyelenggarakan pertemuan yang dihadiri oleh delegasi negara-negara anggpota G20, 6 organisasi internasional, 4 engagement group, serta 7 negara pengamat dan undangan. Setelah sukses menggelar pertemuan pertama di Bulan Maret 2022, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melangsungkan pertemuan kedua Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 yang dikenal dengan The 2nd Employment Working Group (EWG ke-2) pada 10 s.d 12 Mei 2022 di Hotel Tentrem Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri secara tatap muka maupun virtual anggota G20, 6 organisasi internasional, 4 engagement group, serta 7 pengamat dan undangan yang hadir. Dalam EWG 2 negara anggota G20 beserta delegasi negara tamu dan organisasi internasional membahas 2 (dua) isu prioritas sebagai berikut: Sustainable Job Creation towards Changing World of Work (Penciptaan Lapangan Kerja Berkelanjutan menuju Perubahan Dunia Kerja) Adapting Labour Protection Policies for a more Effective Protection and Increased Resilience of all Workers (Adaptasi Kebijakan Perlindungan Tenaga Kerja untuk Pelindungan yang Lebih Efektif dan Meningkatkan Ketahanan Semua Pekerja) Dengan mengangkat isu-isu tersebut, Kemnaker mengajak negara-negara G20 untuk membangun komitmen pemulihan dunia dari dampak pandemi COVID-19 di bidang ketenagakerjaan, sekaligus bersiap menghadapi tantangan ketenagakerjaan ke depan, khususnya terkait dampak disrupsi ekonomi. Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi menyebutkan “kedua isu prioritas ini adalah sub tema dari tema utama yang diusung Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan yaitu Improving the Employment Condition to Recover Together (Meningkatkan Kondisi Kerja untuk Pulih Bersama).” Tema utama ini dipilih Kemnaker untuk merealisasikan tema besar Presidensi G20 Indonesia, yaitu Recover Together, Recover Stronger. HARI PERTAMA Selasa, 10 Mei 2022 Pada hari pertama dibahas isu prioritas “Sustainable Job Creation towards Changing World of Work”.  Kemnaker menyoroti berbagai masalah ketenagakerjaan global, seperti pengangguran dan kesenjangan pekerjaan layak. Untuk itu, bersama para delegasi dibahas pentingnya kerja sama dalam pengembangan UMKM dan wirausaha. Kemnaker mendorong peranan G20 untuk terus memperbaharui inisiatif kerja sama, kebijakan dan program yang menjamin penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan, usaha mendukung pelaku usaha dan wirausaha yang berkelanjutan dan pasar tenaga kerja yang inklusif di era pasca COVID-19. Dengan mendorong penciptaan kewirausahaan dan memperkuat UKM sebagai instrumen peluasan kesempatan kerja, diharapkan ekonomi segera pulih dan bangkit dari krisis. Upaya ini dapat didukung dengan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan transformasi informal-formal UMKM, mendukung kewirausahaan dan budaya kewirausahaan dalam upaya pengembangan wirausaha baru, memperkuat pendampingan usaha bagi wirausaha baru dan UMKM, membangun ketahanan pelaku usaha dan UMKM dengan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis, serta melindungi hak dan kepentingan pelaku usaha dan UMKM serta pekerjanya. Di hari yang sama diselenggarakan Welcome Dinner The 2nd EWG Meeting di Candi Prambanan, Yogyakarta. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengajak seluruh delegasi negara anggota G20 untuk gotong royong memulihkan kondisi ketenagakerjaan global yang merupakan dampak dari Pandemi Covid-19. Dengan gotong royong dan kerja sama yang harmonis, tujuan yang diinginkan dapat tercapai lebih cepat dan efektif. “Gotong royong atau kerja sama yang harmonis sangat penting bagi kita di sini untuk menyusun pendekatan dan tujuan kebijakan yang komprehensif untuk menjawab masalah yang dihadapi secara efektif. Ketika kita bekerja bersama sebagai satu, langit adalah satu-satunya batasan bagi kita,” kata Menaker. Sebagai salah satu falsafah nilai Indonesia, “gotong” bermakna bekerja dan “royong” berarti bersama. Nilai gotong royong telah mengakar kuat dalam ideologi negara Indonesia dan menjadi dasar solidaritas masyarakat Indonesia. Nilai tersebut sangat relevan guna menjawab berbagai tantangan yang ada, termasuk dalam hal perburuhan dan ketenagakerjaan. Lebih lanjut ia menyatakan, sebagai forum kerja sama ekonomi internasional yang bergengsi, semakin penting bagi Ekonomi Anggota G20, Negara Undangan, Organisasi Internasional dan Kelompok Keterlibatan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam semangat multilateralisme untuk menyelesaikan tantangan global ini. HARI KEDUA Rabu, 11 Mei 2022 Hari kedua pertemuan EWG ke-2 dibahas isu prioritas “Adapting Labour Protection Policies for a more Effective Protection and Increased Resilience of all Workers”. Tren dunia usaha dan industri saat ini terus bergerak secara dinamis diikuti dengan dinamika di bidang ketenagakerjaan. Untuk itu dibutuhkan pelindungan pekerja yang memadai dan inklusif, yang melindungi pekerja dari guncangan ekonomi akibat bencana dan krisis. Gelombang informalitas baru yang didorong oleh krisis ini dapat membuat banyak pekerja di sektor informal tidak memiliki pelindungan secara sosial dan ekonomi. “Dunia kerja menghadapi tantangan mendasar. Perubahan pola kerja akibat tren global dan pandemi COVID-19 mendorong pelaku usaha dan pekerja untuk mampu cepat beradaptasi dengan dinamika yang terjadi. Sehingga, memastikan pelindungan semua pekerja menjadi suatu yang esensial,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi. Pelindungan bagi semua pekerja diperlukan untuk mewujudkan kerja layak, serta menghindari perlakuan tidak adil dari pemberi kerja, terutama dalam situasi di mana pekerja memiliki sedikit pilihan dan posisi tawar. Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang, menambahkan bahwa ada 3 faktor penentu utama pelindungan pekerja, yaitu cakupan pelindungan, tingkat pelindungan, dan tingkat kepatuhan. Beberapa respons kebijakan pelindungan pekerja terhadap tantangan yang terus berkembang dipandang perlu ditinjau ulang dan dibahas lebih lanjut dalam menghadapi perubahan dunia kerja dalam forum EWG ke-2, antara lain kebijakan pengupahan, jam kerja, aspek K3, hak untuk berserikat dan berunding bersama, jaminan sosial dan maternitas pekerja. HARI KETIGA Kamis, 12 Mei 2022 Pada hari terakhir pertemuan EWG ke-2, Kemnaker mengusulkan agar G20 menyusun indikator kebijakan ketenagakerjaan yang ramah kelompok rentan. Delegasi EWG ke-2 juga merumuskan zero draft atau draf awal deklarasi yang nantinya akan dideklarasikan oleh Menteri Ketenagakerjaan anggota G20, pada Pertemuan Menteri-menteri Ketenagakerjaan dan Buruh (Labour and Employment Ministerial Meeting). Diaharapkan kegiatan ini dapat membawa hasil nyata untuk Indonesia dan dunia dalam memajukan bidang ketenagakerjaan sebagai salah satu bentuk Pulih Bersama.

Sukses Penyelenggaraan The 2nd Employment Working Group G20 Indonesia Read More »

Perkenalkan Indonesia Lewat Side Event The 2nd Employment Working Group G20 Indonesia Presidency

Yogyakarta (13/5): Mendukung Presidensi Indonesia 2022 dalam The 2nd Employment Working Group Meeting, Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan Side Event berupa ekshibisi, visitasi dan seminar nasional di Yogyakarta, tanggal 10 s.d. 13 Mei 2022.  Bersamaan dengan penyelenggaraan kegiatan The 2nd Employment Working Group Meeting pada 10-12 Mei 2022 di Yogyakarta, Kementerian Ketenagakerjaan juga menyelenggarakan side event berupa ekshibisi, visitasi, dan juga seminar nasional. POLTEKNAKER mendukung sepenuhnya kegiatan ini melalui kepanitiaan Side Event G20 Employment Working Group (EWG) Presidensi Indonesia 2022. Ekshibisi UMKM dan Wirausaha Eksibisi dilakukan selama 3 hari, tanggal 10 s.d. 12 Mei 2022 di Hotel Tentrem Yogyakarta. Dalam ekshibisi ini ada 20 booth peserta yang turut berpartisipasi. Masing-masing peserta dikelompokkan dalam 4 tema, di mana keempat tema tersebut disesuaikan dengan isu ketenagakerjaan dalam G20. Keempat isu yang diangkat adalah: Penciptaan lapangan kerja berkelanjutan menuju perubahan dunia kerja Pasar tenaga kerja inklusif dan pekerjaan yang layak untuk penyandang disabilitas Pengembangan kapasitas SDM untuk pertumbuhan berkelanjutan bagi peningkatan produktivitas Adaptasi perlindungan tenaga kerja untuk perlindungan yang lebih efektif dan peningkatan ketahanan semua pekerja. Selain keempat isu, ditampilkan pula ekshibisi bertema seni dan budaya dari Daerah Istimewa Yogyakarta, selaku tuan rumah penyelenggaraan 2nd EWG Presidensi Indonesia 2022. Visitasi ke Pabrik Tas DOWA Dalam kegiatan ini para delegasi EWG untuk melihat industri pengolahan kerajinan Dowa Bag and Factory yang terletak di Jalan Godean, Yogyakarta (11/5). Kunjungan ke industri pengolahan kerajinan ini merupakan bagian dari showcase dari Presidensi Indonesia kepada para delegasi EWG. Hal ini sesuai dengan 2 isu prioritas yang diusung Kemnaker di pertemuan kedua EWG, yaitu Penciptaan Lapangan Kerja Berkelanjutan Menuju Dunia Kerja yang Berubah dan Adaptasi Perlindungan Tenaga Kerja untuk Perlindungan yang Lebih Efektif dan Peningkatan Ketahanan Bagi Seluruh Pekerja. Pemilihan Dowa sebagai tujuan visitasi berdasar penilaian bahwa sudah menerapkan jaminan sosial ketenagakerjaan. Selain itu salah satu daya tarik dari Dowa adalah produk yang dihasilkan melalui proses handmade. Meski begitu, dalam proses pembuatan tetap dilakukan proses quality control yang ketat. Hal ini menurutnya mendapat apresiasi dari para delegasi EWG, sebagai bukti bahwa isu prioritas yang diusung oleh Presidensi Indonesia bukanlah omong kosong. Selain itu, Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil kerajinan tangan berkualitas, serta memiliki banyak Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) yang dapat dijadikan contoh. Seminar Nasional Usai sukses melangsungkan pertemuan EWG ke-2, Kementerian Ketenagakerjaan menjaring masukan untuk dijadikan rekomendasi di forum G20. Salah satunya melalui Seminar Nasional bertajuk Improving Employment Conditions to Recover Together (Meningkatkan Kondisi Ketenagakerjaan untuk Pulih Bersama) di The Alana Hotel  & Convention Center Yogyakarta (13/5). “Melalui kegiatan ini, diharapkan ide-ide yang dihasilkan dapat dikristalisasi menjadi suatu rekomendasi penting dalam forum diskusi inti G20, sebagai suatu bentuk sharing pengalaman. Melalui langkah ini kita dapat lebih berperan konstruktif dalam pembangunan dunia ketenagakerjaan di level global,” kata Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi. Anwar Sanusi mengatakan, pembangunan ketenagakerjaan dalam era pandemi COVID-19 ini telah menunjukkan sejumlah perbaikan selama kurun waktu Februari 2021 hingga Februari 2022. Namun begitu, saat ini juga terjadi gejala-gejala eksklusivitas dalam pasar tenaga kerja Indonesia. “Eksklusivitas juga datang seiring dengan digitalisasi, yaitu adanya kesenjangan digital (digital divide),” katanya. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi tantangan eksklusivitas pasar tenaga kerja Indonesia tersebut, Anwar Sanusi memandang tema EWG G20 bidang ketenagakerjaan yang diturunkan dalam 4 isu prioritas sangat tepat untuk menjawab hal tersebut. Keempat isu prioritas tersebut adalah pertama, penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan dalam menghadapi perubahan dunia kerja. Kedua, pasar kerja yang inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak untuk penyandang disabilitas. Ketiga, pengembangan kapasitas SDM untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan. Keempat, perlindungan tenaga kerja yang adaptif dan inklusif dalam merespons dunia kerja yang terus berubah. “Saya memandang keempat isu sangat berkaitan satu sama lain untuk menghadirkan pasar kerja inklusif dan afirmatif di era digitalisasi. Hal ini berarti, reformasi pasar tenaga kerja Indonesia tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan holistik dan komprehensif, dan bersifat multidisipliner,” pungkasnya.

Perkenalkan Indonesia Lewat Side Event The 2nd Employment Working Group G20 Indonesia Presidency Read More »

Scroll to Top