Jakarta (8/11) – Kementerian Ketenagakerjaan melalui Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) menggelar Wisuda Ke-4 Tahun 2025 dengan mengusung tema “Dari Tempat Bertumbuh, Menjadi Lulusan Produktif, Adaptif, dan Bersaing Global.” Acara ini dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli, Ph.D, Wakil Menteri Dr. Afriansyah Noor, M.Si., serta jajaran pejabat tinggi madya dan pratama Kementerian Ketenagakerjaan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Dr. Cris Kuntadi, S.E., M.M., dalam laporannya menyampaikan bahwa wisuda merupakan momentum penting yang menandai keberhasilan mahasiswa menyelesaikan pendidikan vokasi sekaligus kesiapan mereka menghadapi dunia kerja dan tantangan global.
“Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal untuk terus tumbuh menjadi generasi yang produktif, adaptif, dan berprestasi demi kemajuan negeri,” ujar Dr. Cris Kuntadi.
Tahun ini, Politeknik Ketenagakerjaan meluluskan 88 wisudawan, terdiri atas 26 lulusan Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), 29 lulusan Program Studi Relasi Industri, dan 33 lulusan Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Berdasarkan data Career Development Center (CDC) Polteknaker, sebanyak 70,45% lulusan telah terserap di dunia kerja, sementara 35 orang bekerja di instansi pemerintahan, dengan 57% di antaranya di Kementerian Ketenagakerjaan.
Para lulusan juga dibekali sertifikat kompetensi berbasis industri, yaitu:
- Okupasi Manajer Hubungan Industrial untuk Prodi Relasi Industri,
- Ahli K3 Umum dan Ahli Higiene Industri Muda untuk Prodi K3, dan
- Supervisor Sumber Daya Manusia untuk Prodi MSDM.
Selain itu, kemampuan bahasa Inggris para lulusan diukur melalui sertifikasi TOEIC dengan skor rata-rata 550 dan skor tertinggi 940, sebagai bukti kesiapan menghadapi tuntutan kerja global.
Sekretaris Jenderal juga menyampaikan apresiasi kepada mitra industri yang telah memberikan kesempatan kerja dan dukungan terhadap lulusan Polteknaker. Sinergi ini dinilai sebagai bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan vokasi dan industri dalam mencetak tenaga kerja kompeten, profesional, dan berdaya saing.
Politeknik Ketenagakerjaan terus memperkuat komitmen “link and match” antara pendidikan dan dunia kerja melalui penyempurnaan kurikulum berbasis kebutuhan industri, peningkatan kompetensi dosen, serta keterlibatan praktisi dalam proses pembelajaran. Upaya ini diharapkan dapat memperkokoh peran Polteknaker sebagai kampus vokasi ketenagakerjaan yang adaptif, responsif, dan berkontribusi bagi pembangunan nasional berkelanjutan.
