Ditjen Binapenta & PKK Berkolaborasi dengan Polteknaker Gelar Seminar ‘Empowering Your Prime Era’ untuk Bekali Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja

Jakarta (1/10) – Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK), Kementerian Ketenagakerjaan, menggelar seminar penyuluhan jabatan di lingkungan perguruan tinggi bertajuk “Empowering Your Prime Era: Mewujudkan Legacy dan Karier di Usia 20-an”. Acara yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Politeknik Ketenagakerjaan (Festaker) 2025 itu berlangsung Selasa (30/9/2025) di Aula Tri Dharma Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) Jakarta.
Kegiatan ini ditujukan untuk membekali mahasiswa dalam mengoptimalkan potensi diri di usia produktif agar lebih siap menapaki dunia kerja setelah lulus kuliah. Melalui berbagai paparan narasumber, peserta diajak memahami pentingnya membangun karier, karakter, dan integritas sejak dini demi mewujudkan jejak positif di masa depan.

Sekretaris Ditjen Binapenta & PKK, Eva Trisiana, dalam sambutannya menekankan perlunya generasi muda membekali diri dengan hard skill maupun soft skill. “Di era globalisasi, persaingan kerja semakin ketat. Mahasiswa harus mengenali potensi diri, membangun portofolio, menguasai soft skill, menumbuhkan literasi digital, serta meneguhkan mental dan integritas. Generasi muda dituntut fleksibel agar adaptif menghadapi tantangan kerja,” ujarnya.

Direktur Polteknaker, Yoki Yulizar, menambahkan bahwa Politeknik Ketenagakerjaan terus berkomitmen menyiapkan lulusan yang kompeten melalui magang dan program persiapan kerja. “Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mendapat bekal dan bimbingan agar ketika lulus lebih cepat terserap dunia kerja,” katanya.Seminar dibuka dengan pemaparan Sekar Pratiwi Adji, Koordinator Substansi Analisis Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan. Ia menyoroti kondisi ketenagakerjaan Indonesia, termasuk tantangan mismatch, peran penting vokasi dalam industri, hingga peluang digitalisasi. Sekar juga memperkenalkan beragam layanan Kementerian Ketenagakerjaan, mulai dari pelatihan, pemagangan, sertifikasi, hingga portal digital yang disiapkan untuk mencetak SDM kompeten dan sesuai kebutuhan pasar kerja.

Sesi pertama menghadirkan psikolog Tina Andrilina dengan topik “Personal Branding & Self Development”. Ia mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya membangun citra diri, keterampilan interpersonal, kesiapan mental, dan rekam jejak digital yang profesional. Optimalisasi LinkedIn, komunikasi efektif, serta etika penampilan disebut sebagai faktor yang membedakan kandidat unggul di pasar kerja.

Selanjutnya, Teddy Indira Budiwan memaparkan materi mengenai Quarter Life Crisis. Ia menjelaskan fase krisis emosional yang kerap dialami usia 20–30 tahun, ditandai kebingungan arah hidup, kecemasan, hingga keraguan karier. Menurutnya, fase ini wajar namun perlu dikelola dengan sikap positif, dukungan sosial, serta pola pikir pembelajar. “Quarter Life Crisis bisa menjadi momentum refleksi diri sekaligus peluang memperkuat identitas dan kapasitas adaptasi,” tuturnya.

Selain seminar, panitia juga membuka Layanan Konseling Karier bagi mahasiswa yang ingin berdiskusi seputar pilihan profesi dan pengembangan diri. Layanan ini difasilitasi oleh Tim Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Ditjen Binapenta & PKK sepanjang acara.

Melalui kolaborasi dengan Festaker 2025, Polteknaker menegaskan bahwa kegiatan akademik tak hanya sebatas seremonial, tetapi juga bermakna bagi pengembangan karakter dan profesionalisme mahasiswa. Harapannya, momentum ini memperkuat semangat
berprestasi serta melahirkan generasi muda yang siap menghadapi dunia kerja dengan integritas, dedikasi, dan inovasi.

Scroll to Top