Jakarta (12/09) – Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) kembali menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, Ph.D., pada Jumat (12/9). Kuliah umum yang berlangsung pukul 14.00 – 16.00 WIB di Aula Tridarma Polteknaker ini mengangkat topik yang berjudul “Mewujudkan Green Jobs Melalui Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.”
Acara dihadiri jajaran pejabat Kementerian Ketenagakerjaan, dosen, tenaga kependidikan, serta ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di Polteknaker. Kehadiran Menteri bersama jajarannya memberikan nuansa istimewa bagi civitas akademika, mengingat topik yang dibawakan sangat relevan dengan perkembangan dunia kerja dan arah pembangunan nasional.
Laporan Kegiatan oleh Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan
Kuliah umum diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Dr. Chris Kuntandi, S.E., M.M. Dalam laporannya, beliau menekankan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Kementerian Ketenagakerjaan untuk memperkuat sinergi antara kebijakan pemerintah dengan pendidikan vokasi. “Politeknik Ketenagakerjaan sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi di bawah Kemnaker memiliki peran strategis dalam mempersiapkan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan dunia kerja ke depan,” ujar Dr. Chris.
Paparan Menteri Ketenagakerjaan: Green Jobs dan Tantangan VUCA
Dalam kuliah umum, Prof. Yassierli, Ph.D. memaparkan secara komprehensif mengenai urgensi green jobs di era pembangunan berkelanjutan. Menurut beliau, green jobs adalah pekerjaan yang tidak hanya memberikan penghasilan layak, tetapi juga berorientasi pada kelestarian lingkungan, efisiensi energi, serta mendukung transisi menuju ekonomi hijau.
“Green jobs adalah masa depan ketenagakerjaan dunia. Kita tidak bisa lagi hanya fokus pada aspek produktivitas semata, melainkan juga harus memikirkan keberlanjutan lingkungan. Pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi berperan penting dalam melahirkan tenaga kerja yang kompeten di bidang ini,” jelasnya.
Selain itu, Prof. Yassierli juga menyinggung fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) sebagai salah satu tantangan terbesar yang dihadapi generasi muda saat ini. “Kita hidup di era VUCA, yang ditandai dengan perubahan cepat, penuh ketidakpastian, kompleks, dan ambigu. Generasi muda, termasuk mahasiswa Polteknaker, harus mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, beradaptasi dengan perubahan, serta berani menciptakan inovasi baru agar bisa bertahan dan bersaing,” tegasnya.
Kondisi Ketenagakerjaan dan Visi Indonesia Emas 2045
Dalam kesempatan tersebut, Menteri juga menguraikan kondisi ketenagakerjaan nasional yang masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mismatch keterampilan, transformasi digital, hingga dampak globalisasi pasar kerja. Beliau menekankan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki etos kerja tinggi, karakter kuat, dan kesadaran lingkungan.
“Tantangan membangun Indonesia Emas 2045 tidak ringan. Namun saya yakin, dengan pendidikan vokasi yang kuat, didukung pelatihan vokasi yang adaptif, kita bisa mencetak SDM unggul yang menjadi motor penggerak pembangunan bangsa,” ungkap Prof. Yassierli.
Harapan untuk Mahasiswa Polteknaker
Menutup paparannya, Menteri Ketenagakerjaan menyampaikan pesan khusus bagi mahasiswa Polteknaker. Dengan penuh optimisme, beliau menegaskan bahwa mahasiswa harus menyiapkan diri menjadi generasi yang sukses, berdaya saing, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
“Dengan tegas saya sampaikan, mahasiswa Polteknaker harus memanfaatkan kesempatan belajar sebaik-baiknya. Jadilah generasi sukses yang mampu membawa perubahan positif, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah.
Antusiasme Mahasiswa
Kuliah umum ini disambut dengan antusiasme tinggi dari mahasiswa. Aula Tridarma dipenuhi peserta yang dengan penuh perhatian menyimak materi yang disampaikan. Beberapa mahasiswa bahkan menyampaikan bahwa kuliah umum ini memberikan inspirasi dan motivasi baru bagi mereka untuk lebih serius mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang dinamis.
Seorang mahasiswa Program Studi Relasi Industri mengungkapkan kesan positifnya. “Saya sangat terinspirasi dengan paparan Bapak Menteri, terutama tentang tantangan VUCA dan peluang green jobs. Ini menambah semangat kami untuk terus belajar dan mengasah keterampilan,” ungkapnya.
Kuliah umum yang menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan RI ini menjadi momentum penting bagi Politeknik Ketenagakerjaan dalam memperkuat peranannya sebagai pusat pendidikan vokasi di bidang ketenagakerjaan. Dengan adanya transfer pengetahuan langsung dari pimpinan nasional, diharapkan mahasiswa Polteknaker semakin siap menghadapi tantangan global sekaligus menjadi bagian dari solusi pembangunan ketenagakerjaan berkelanjutan di Indonesia. (YSK)