Jakarta (2/5) – Peringati Hari Buruh Internasional program studi Relasi Industri menyelenggarakan kegiatan May Day Carnival 2025 di Aula Tridharma Politeknik Ketenagakerjaan. Acara ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap para pekerja di seluruh Indonesia yang memperingati Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei, tetapi juga sebagai momen refleksi dan diskusi mengenai tantangan dunia ketenagakerjaan masa kini.
May Day Carnival 2025 mengusung tema “Dampak Perang Tarif terhadap Potensi PHK di Indonesia”, rangkaian acara ini menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, serikat pekerja, pengusaha, praktisi dan akademisi serta melibatkan mahasiswa dan alumni Prodi Relasi Industri. Kegiatan ini berjalan selama dua sesi diskusi yang mendalam, peserta diajak memahami berbagai isu yang sedang berlangsung, seperti pengaruh perang tarif global terhadap kondisi lapangan kerja di Indonesia.
Sesi pertama diisi oleh narasumber, Imelda Savitri, S.E., M.M. (Mediator HI Ahli Madya selaku Koordinator Pelaksana Bidang Penyelesaian Perselisihan HI Perusahaan Swasta) dan Diego Rei (Spesialis Pasar Kerja dan Ketenagakerjaan ILO) yang membahas berbagai kebijakan dan strategi dalam menjaga stabilitas tenaga kerja di tengah tantangan ekonomi dan teknologi, termasuk perkembangan artificial intelligence, platform digital, serta perubahan hubungan kerja. Imelda menekankan pentingnya peran berbagai pihak dalam mencegah PHK melalui langkah-langkah mitigasi yang tepat. Sedangkan Diego menjelaskan bahwa sebenarnya ini bukan perang tarifnya tapi tentang ketenagakerjaan dan jaminan sosial, ini adalah saatnya Indonesia memperbaiki iklim investasi dan ekosistem kebijakan.
Selanjutnya pada sesi kedua menghadirkan para tokoh dalam dunia hubungan industrial dengan 4 narasumber yaitu Drs. H. Nurjaman, M.M., CHRM, CAC (Wakil Ketua DPP Apindo DKI Jakarta), Ahmad Irfan Nasution (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja BUMN), Masykur Isnan, S.H. (Praktisi Hubungan Industrial), dan Rut Gloria, S.Pd., M.M. (Dosen Polteknaker). Para narasumber menjelaskan sesuai dengan kepakarannya dari sisi pengusaha Nurjaman menegaskan terkait strategi masa depan ketenagakerjaan yang adaptif dan inovatif dengan Pendidikan dan pelatihan, identifikasi keterampilan yang dibutuhkan, mempersiapkan tenaga kerja yang fleksibilitas dan adapabilitas, serta meningkatkan kerja sama industry dan pemerintah. Dari sisi Serikat Pekerja Ahmad Irfan menjelaskan bahwa pekerja yang terdampak PHK harus dapat memperjuangkan hak yang seharusnya didapatkan serta Perusahaan mengupayakan berbagai hal agar tidak melakukan PHK terhadap pekerja.
Diskusi berlangsung secara aktif dengan adanya berbagai pertanyaan dari para peserta, kegiatan juga diselingi penampilan seni dari mahasiswa Relasi Industri mulai dari penampilan tari, Paduan suara, pembacaan puisi, dan band. Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kreativitas generasi muda. Melalui perayaan ini, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ketenagakerjaan saat ini dan makin kuatnya kerja sama dalam membangun hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di Indonesia.
May Day Carnival 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan panggilan untuk bersama-sama menjaga dan memperjuangkan hak serta keberlangsungan kehidupan pekerja, demi masa depan bangsa yang lebih baik. (SMH)
Informasi lengkap terkait POLTEKNAKER kunjungi:
Website: https://polteknaker.ac.id
Instagram: https://www.instagram.com/polteknaker
Facebook: https://www.facebook.com/polteknaker
X/Twitter: https://x.com/polteknaker
Youtube: https://youtube.com/@polteknaker
Whatsapp: 0811-1742-451